Kisah Seorang Nenek Yang Hobby Traveling Menjadi Inspirasi Banyak Orang Di Dunia

Hari ini sepatutnya jadi hari balik tahun ke 101 almarhum nenek aku, Hajjah R. A. Toesminah Prawiraadingrat.

Nenek menginspirasi aku dalam banyak perihal. Jadi janda pada umur 46 tahun, dia besarkan 6 buah hatinya( salah satunya bunda aku) sendiri hingga seluruhnya ahli serta berhasil.

Nenek amat senang travelling. Pada umur 70an, ia sedang kisaran Eropa sendiri. Aku ingat catatan kala aku takut dengan luar negara sendiri. Tuturnya,“ Mengapa khawatir? Jika kalian tidak tunanetra graf, kalian dapat traveling ke mana saja!”

Nenek pula lancar bahasa Belanda, Inggris, Prancis serta Arab– membimbing dengan cara reguler bimbingan bahasa asing, aku salah satu muridnya. Nenek yang besar besar ini amat aktif serta senang olahraga– renang, tenis, pencak merupakan hobinya. Ingatan era kecil aku: nenek lah yang mengantar aku berenang, mengajak jalan- jalan, hingga menemani aku ke roller disco!

Ia betul- betul perempuan alfa! Saat ini Kamu ketahui gimana aku jadi semacam ini! Ah saya amat merindukan nenekku! Alfatihah. Apa kenanganmu mengenai nenek yang sangat membekas?

Kemarin sepupu aku@ameirdian memohon bantu nitipin Diara, buah hatinya yang terkini berumur 2 bulan, sebab ia berbelanja ke plaza sedangkan bocah tidak bisa masuk plaza. Pesannya ke saya hanya,“ Kalau bangun, ia nangis. Kasih susu aja, membujuk bermain, tidurin lagi.” Sementara itu sama tua hidup saya tidak sempat megang bocah, justru saya tidak senang serupa anak kecil! Tidak taunya seluruhnya mudah aja. Ini tidak sesulit yang aku duga!

Lucunya, sedemikian itu saya posting di medsos, temen2 saya justru senewen. Salah satunya@ci2sri,“ Gimana saya tidak senewen, elo kan clumsy, juru ngejatohin benda!” Bener pula. Mengapa saya tidak khawatir betul? Saya rasa sebab emaknya Diara tidak senewen, saya jadi tidak senewen pula( jadi inget alm nyokap yg tidak sempat senewen perkenankan saya traveling sendiri semenjak kecil, jadi saya berani aja).

Kemudian@francyt nanya,“ Jadi lo ingin memiliki anak tidak abis ngurus Diara?”

Saya jawab,“ Tidak. Justru kian berlega hati saya tidak memiliki anak,” sembari pijit kiri saya yang pegal.